Sunday, March 4, 2018

Jakarta Power Band - Pesimis


Judul Album : Pesimis
Artis : Jakarta Power Band
Tahun Produksi : 1981
Produksi : Purnama Records
Distributor : Asia Records

Setelah sempat mencuri perhatian saat masih menggunakan nama JAK LLOYD, rombongan anak-anak muda asal Surabaya ini tampil cukup meyakinkan saat berganti nama menjadi JAKARTA POWER BAND dan merilis album mereka ACUH. Lagu andalan ACUH yang kental dengan warna jazz rock dengan imbuhan brass section membuat nama kelompok ini mulai diperhitungkan, meskipun materi album ACUH itu sendiri tidak semuanya bernuansa jazz rock. Boleh jadi karena sukses lagu ACUH, maka saat mereka merilis album berikutnya PESIMIS, mereka lebih mengetengahkan warna jazz rock dengan brass section ala kelompok CHICAGO. Lagu andalan PESIMIS diciptakan dan dinyanyikan oleh MUS MUJIONO, sebuah lagu yang segar dan dibawakan Mus dengan sangat pas. Berbeda dengan kelompok ROLLIES yang juga ada di genre yang kurang lebih sama, materi vokal Mus Mujiono lebih condong ke jazz dibandingkan Gito atau Delly Rollies yang lebih ngerock. Sehingga meskipun sama-sama jazz rock dengan imbuhan brass section, musikalitas mereka seperti sudah punya patron tersendiri. Lagu PESIMIS berhasil menjadi hits dan mengangkat nama kelompok ini, bahkan di album berikutnya mereka (entah mengapa) menggunakan judul PESIMIS LAGI. Hits lain dari album ini adalah TERLENA.

Track List:

1. PESIMIS
Mus Mujiono
Mus Mujiono
2. TERLENA
Mus Mujiono
Mus Mujiono
3. DAMBAAN JIWA
Wahid Ajie
Wahid Ajie
4. KHAYALKU
Mus Mujiono
Herry
5. MENGAPA KITA HARUS BERPISAH
Mus Mujiono
Mus Mujiono
6. SATU KEHIDUPAN
Omdy
Mus Mujiono
7. BERTEMU LAGI
Mus Mujiono
Mus Mujiono
8. PERCAYALAH
Toar Tangkau
Gatot
9. ANGAN
Wahid Ajie
Wahid Ajie
10. HAMPA
Wahid Ajie
Wahid Ajie
11. SAKIT HATI
Mus Mujiono
Mus Mujiono








PESIMIS

Terbersit segar dalam anganku
Teriring symphony nan merayu
Samar-samar terlintas bayanganmu
Engkau dan 'smaraku hu.. hu..

Terhempas lemas, layu hasratku
Menipis sinar terang yang datang
Kapan lagi akan kutemui
Mentari berseri

Hari-hari kurasakan sepi
Bagai tiada kehidupan
Semuanya kurasakan mati
Diri ini bagai debu menebar

No comments: